Narrative Text
Kalau kamu pernah membaca cerita legenda atau dongeng tentang hewan-hewan, nah, itu merupakan dua di antara banyak jenis teks narasi atau narrative text lainnya. Lalu, apa saja jenis narrative text lainnya?
Fables (atau fabel dalam bahasa Indonesia, merupakan sebuah karya yang mengisahkan tentang hewan, misalnya si Kancil – biasanya disisipi dengan pesan moral)
Legend (legenda – mengisahkan asal usul suatu tempat, seperti Cerita Danau Toba),
Myth (cerita yang berkembang dari mulut ke mulut yang belum diketahui kebenarannya)
Fairy tales (dongeng yang mengisahkan sebuah keajaiban di dalamnya, misalnya putri salju)
Folktale (cerita yang dikisahkan secara turun temurun di masyarakat, seperti Malin Kundang)
Personal experience (cerita yang merupakan kisah pribadi pengarangnya)
Science fiction (cerita tentang sains dan ilmu pengetahuan)
Love story (cerita yang bergenre romance atau kisah cinta di antara tokohnya)
Horror stories (cerita-cerita seram yang isinya tentang makhluk astral atau hantu)
Generic Structure of Narrative Text in English
Narrative Text
Dalam narrative text, kamu harus memahami tentang generic structure. Generic structure ini adalah sebuah pola atau unsur yang harus ada di dalam narrative text yang menunjukkan bagaimana narrative text itu dibangun.
Selain itu, ini dengan adanya pola, ini akan bermanfaat untuk menuntun dan memudahkanmu dalam menyusun cerita. Kamu bisa menulis berbagai jenis narrative text di atas dengan struktur berikut.
1. Orientation
Bagian ini merupakan paragraf awal atau pembukaan di mana pengarang memperkenalkan tokoh dan karakternya. Orientation atau oriantasi biasanya berisi tentang pengenalan tokoh (siapa atau apa) atau latar (di mana dan kapan) cerita itu terjadi.
2. Complications
Tidak ada cerita yang menarik tanpa ada konflik yang muncul. Complication atau konflik Ini termasuk bagian penting dari cerita, di mana penulis atau pengarang mulai memunculkan masalah di dalamnya yang mengarah ke klimaks.
Adapun konflik yang biasanya terjadi di dalam narrative text, di antaranya:
Konflik antartokoh dalam cerita yang saling bermusuhan atau punya tujuan yang berlawanan (social conflict)
Konflik di mana tokoh dalam cerita berhadapan dengan dirinya sendiri (Psychological conflict)
Konflik yang berkaitan dengan fisik (physical conflict)
Konflik di mana tokoh berhadapan atau berkaitan dengan kekuatan alam (natural conflict)
3. Resolution
Setelah ada konflik dalam cerita, tentu ada penyelesaian atau solusi dari konflik tersebut. Resolution atau penyelesaian biasanya akan mengarahkan pembaca kepada akhir cerita, apakah akan berakhir bahagia (happy ending) atau akhir yang menyedihkan (sad ending).
4. Re-orientation
Bagian ini sifatnya opsional, karena bisa hadir atau tidak dalam teks. Biasanya, re-orientation ini menjadi paragraf terakhir yang berisi pesan untuk memberikan pelajaran moral kepada pembaca.
Contoh Narrative Text dan Analisis Generic Structure
Narrative Text
Nah, supaya kamu lebih paham, yuk cermati contoh narrative text berikut ini.
Cerita 1
The Smartest Parrot
Once upon a time, there was a man who had a unique parrot. The parrot had extraordinary abilities that were not the same as other similar birds. The bird could speak all words but one word. That is, the name of the man’s hometown of Catano.
The man was proud to have the smartest parrot, but couldn’t understand why his favorite bird didn’t mention Catano. He tried to get the bird to say so, but in vain.
Because of his efforts, the man who was initially kind to the parrot became very angry. “If you don’t say Catano, I’ll kill you!” said the man furiously. Since then, the man had never been kind to his parrot. Again and again he cried: “Tell Catano or I will kill you.”
The man couldn’t take it anymore and he got very angry. He picked up the parrot and threw it into a chicken coop with four chickens. “You are as stupid as these chickens!” he said. He then said to the parrot, “Tomorrow, I will cut up the chicken for me to eat. After that, I will eat you too, stupid parrot!”
The next day, the man returned to the chicken coop. When he opened the door, he was shocked and he couldn’t believe what he saw. Three chickens died in the chicken coop. While the parrot proudly screamed at one last old cock “Say Catano or I will kill you.”
Analisis Generic Structure
Nah, setelah kamu membaca teks di atas, sekarang kita coba membedah struktur yang ada di dalamnya.
Orientation : Pada bagian awal penulis memperkenalkan karakter dalam cerita, yaitu “a man” dan “parrot. Paragraf pertama juga berisi waktu dan tempat sebagai latar cerita.
Complication: Bagian ini mengeksplorasi konflik dalam cerita. Kamu bisa menemukannya di bagian yang mulai ada krisis dan klimaks cerita, yaitu pada paragraf 2, 3, dan 4 yang menggambarkan komplikasi cerita. Dalam cerita itu, si pria menghadapi masalah mengapa burung beo tidak bisa mengatakan Catano. Oleh karena itu, si pria berusaha keras agar burung beo mau mengatakannya. Di sinilah elemen kerumitan dari cerita ini.
Resolution: Pada paragraf terakhir menunjukkan situasi di mana masalah tersebut telah terselesaikan. “Terselesaikan” di sini bukan berarti harus berhasil atau gagal. Namun, pada kalimat terakhir itu, pembaca dapat memaknai bahwa apa yang diinginkan pria itu sudah terwujud. Burung beo itu akhirnya mampu mengatakan Catano dengan cara berteriak.
Cerita “The Smartest Parrot” ini masuk ke dalam jenis Fables. Adapun pelajaran moral yang terkandung di dalamnya secara tersirat adalah seseorang tidak perlu memaksakan kehendak terhadap orang lain.
Cerita 2
Pinocchio
Once upon a time, there was a puppeteer named Geppetto. He really wanted a son, but his wife died a few years ago. One day, he had the idea to make a doll so that he would never be lonely again. He spent all day making marionettes. The next morning he finished his work and named the puppet Pinocchio. Pinocchio could neither walk nor speak, so soon he felt lonely again. One night Geppetto prayed to God to become a real boy. He always thought about it in his dreams.
The next morning, he was surprised to find Pinocchio still alive. He taught Pinocchio how to walk, read, speak and do other things as a human being. After that, he attended elementary school. One day, Pinocchio got bored and came home late. When Pinocchio finally got home, Geppetto asked Pinocchio. He said he was at school, but he wasn’t. Soon Pinocchio’s nose grew longer and longer, which meant that Pinocchio was lying.
The next morning, Pinocchio is kidnapped by the circus owner. Pinocchio soon became a circus slave. He was very famous because he was a talking doll. Geppetto was worried about him because Pinocchio hadn’t been home for almost two days.He tried to find Pinocchio everywhere but he didn’t find anything. When he was looking for him in the sea, a big wave hit him. When he woke up, he was in the whale’s stomach. He couldn’t find an exit.
Meanwhile, Pinocchio finally manages to escape from the circus. He went home, but no one was there. He had the same accident as Geppetto, hitting Geppetto in the whale’s belly. Both got out of their stomachs on fire. At the end of the story, they went home together and lived happily ever after.
Analisis Generic Structure
Orientation : Pada paragraf awal, terlihat jelas bahwa pengarang cerita memperkenalkan tokoh dan karakternya. Di mana seorang pria tua bernama Geppeto si pengrajin kayu dan Pinokio sebagai boneka kayu. Pada bagian ini juga memperlihatkan keadaan dari si tokoh utama, yaitu si Geppetto yang telah lama kehilangan istrinya dan hidup sendirian.
Complication: Konflik dalam cerita ini ada konflik kecil dan konflik besar, yang mulai terlihat pada paragraf 2 dan 3. Dalam cerita itu, Pinokio si boneka kayu hidup layaknya seorang manusia. Klimaksnya terdapat pada kondisi di mana Pinokio tidak berada di sekolah dan berbohong pada Geppetto. Sementara paragraf ketiga merupakan konflik besar di mana pemain sirkus menculik Pinokio.
Resolution: Pada paragraf terakhir menunjukkan situasi di mana masalah tersebut telah terselesaikan. Sama seperti complication, ada resolusi utama dan resolusi kecil. Di akhir cerita menunjukkan resolusi bahagia karena mendapatkan pelajaran penting atas kenakalannya.
Pinocchio merupakan contoh narrative text in English yang berjenis fairy tale. Dongeng ini mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak boleh berbohong kepada siapa pun, terutama orang tua. Sebab, berbohong akan menghadirkan kebohongan lain.